Wanita Pendamping Pemimpin Masa Depan

Makna Jilbab Bagi Istri Caleg DPR RI Partai Gerindra Mayjend (purn) H. Asril Hamzah Tanjung, SIP.



Tidakkah kita merasa tenang ketika yang menjadi istri dari pemimpin negeri ini adalah wanita yang berpenampilan sederhana dan berpakaian muslimah menutup aurat dengan sempurna?

Penampilan yang Islami wanita pendamping pemimpin Indonesia masa depan, insya Allah akan mendapatkan ridha Allah subhanahu wa ta'ala, seperti firmannya :

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ ال عمران:133


Artinya:
"Dan bersegeralah kamu kepada ridha ampunan dari Rabb mu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang bertaqwa" (Q.S. Al-Imran, ayat : 133)

Indonesia adalah negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, kapan lagi bangsa ini dipimpin oleh negarawan yang sholeh dan didampingi istri yang sholehah? Bukankah Nabi Muhammad shalallaahu alaihi wa salam telah berpesan, "Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baiknya perhiasan adalah wanita sholehah (al-hadits)".

Marwah bangsa ini sedang dipertaruhkan di tengah-tengah globalisasi yang semakin lama semakin maju serta semakin modern, akan tetapi semakin jauh dari nilai-nilai Islami. Ciri seorang beriman selalu menjaga marwah diri, keluarga, bangsa dan negaranya, seperti ayat Al Qur'an surat Al Mu'minun ayat 5, yakni:


"dan orang-orang yang menjaga harga dirinya (farji)".

Tampilnya Ibu Hj. Neny Susiani Indah Winarti selaku istri seorang pemimpin militer dan juga pemimpin masa depan, memberi kecerahan bagi kepemimpinan negeri ini ketika berdampingan dengan suaminya, H.Asril Hamzah Tanjung.

Penampilan Ibu Hj. Neny Susiani Indah Winarti yang mencerminkan kesalehan dari seorang wanita Indonesia yang membanggakan bagi kita semua, apalagi di saat mereka berdua tampil pada momen-momen nasional dan internasional, terbayangkan oleh kita seorang anggota DPR RI yang didampingi istri yang berjilbab.

Hal ini menunjukkan bahwa kriteria seorang istri pendamping yang ideal menurut isyariat Islam adalah, pertama haruslah wanita sholehah. Kedua harus mampu memberikan kesejukan suasana dalam rumah tangga dan yang ketiga adalah mempunyai kemampuan menjadi motivator bagi suami dalam menjalankan tugasnya.

Bicara tentang istri yang sholehah, kita bisa mengambil contoh  dari kisah Siti Hajar dengan kesabarannya menantikan seorang anak dari suaminya tercinta nabi Ibrahim alaihi salam, yang akhirnya dikaruniai seorang anak yang sholeh pula, sebagaimana termaktub di doanya yang diabadikan dalam Al Qur'an, "Ya Rabbi anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang sholeh".

Demikian pula jika kita bicara tentang istri sebagai penyejuk dalam rumah tangga dan negara, kita bisa ambil kisah Rasulullah shalallaahu alaihi wa salam saat pulang dari bertahannuts di Gua Hira, dengan cemas dan ketakutan setelah menerima wahyu pertama, sang istri Siti Khadijah dengan penuh kasih sayang menyejukkan hati Rasulullah shalallaahu alaihi wa salam. Kemudian Rasulullah shalallaahu alaihi wa salam menggigil meminta agar istrinya menyelimutinya, namun masih saja menggigil seperti orang kedinginan dan meminta istrinya menyelimutinya hingga tiga kali.

Sedangkan sebagai motivator bagi suami saat menjalankan tugas, maka Siti Khadijah juga termasuk seorang motivator ulung untuk mendukung suaminya, Muhammad rasulullah shalallaahu alaihi wa salam, sebagaimana ungkapan Siti Khadijah yang terkenal, "Wahai Rasulullah, seandainya seluruh hartaku ini telah habis untuk membela Islam, dan aku telah mati makan jadikanlah tulang belulangku untuk engka jadikan jembatan dalam mengarungi da'wah ini."

Jadi keshalehan wanita pendamping pemimpin yang ideal bisa menjadi penyejuk dan motivator saat sekarang ini sangat diperlukan bagi suami terutama saat mendapat amanah untuk dipilih menjadi pemimpin di masa depan. Demikian pula halnya dengan ibu Hj. Neny Susiani Indah Winarti yang menjadi istri H. Asril Hamzah Tanjung, yang berusaha meneladani perjuangan istri-istri para nabi terdahulu.

Jika sang istri jelas digambarkan seperti itu, maka sosok sang suami H. Asril Hamzah Tanjung, yang menjadi caleg DPR RI dari Partai Gerindra Nomor Urut 1 Dapil 1 Jakarta Timur, adalah lelaki yang sangat beruntung mendapatkan istri yang mendukung penuh dirinya mulai dari pertama kali bertemu hingga akhir masa bhaktinya sebagai prajurit dan pejabat militer dan kini akan melanjutkan pengabdiannya sebagai anggota dewan di Senayan.

Tentunya hal ini bukan perkara mudah bagi H.Asril Hamzah Tanjung untuk bisa membagi waktunya mengabdi untuk kepentingan rakyat yang akan diwakilinya dengan waktunya pribadi untuk keluarga, namun karena dukungan sang istri, sepertinya hal berat ini akan terasa mudah.

Sidik Rizal - webrizal.com

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama