Arianti Dewi Sibuk Bolak Balik Solo-Jakarta


REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Di wilayah Solo, sosok Arianti Dewi SH MH cukup dikenal. Warga asli Solo yang sekarang tinggal di Jakarta ini belakangan sering pulkam alias pulang kampung. Wanita cantik berpostur jangkung ini, hampir setiap pekan bolak balik Jakarta-Solo PP.

Wanita kelahiran 27 September 1972 ini, tengah mendirikan Posko di Jalan Bayangkara, Solo. Rumah mewah berlantai dua milik keluarga pengusaha batik terkemuka di Kota Bengawan, Danar Hadi, dijadikan sentral kegiatan politik.

Ya, Arianti Dewi, sekarang ini masuk daftar calon anggota DPR RI Dapil (Daerah Pemilihan) V Jateng dari Partai Golkar, yakni meliputi areal Kota Solo, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten, dan Kabupaten Sukoharjo. Posko yang didirikan itu diberi label 'Relawan Panen Pari'.

Aktivitas dipanggung politik, bukan asing lagi bagi alumnus pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI). Selama ini, ia menjadi staf ahli DPR RI, dan pengurus DPP Partai Golkar Koordinator Bidang (Korbid) Infrastruktur dan Transportasi.

Kesibukan lain, Arianti Dewi, berfroesi menjadi Konsultan Legal Industry Strategis IADS, Managing Partner IADS Lawfirm, Konsultan Hukum Tatanegara, dan Legal Advisor PT Dirgantara Indonesia (DI). ''Saya juga ingin menjembatani PT DI, DPR, Kementerianj Keuangan, Kementerian BUMN, untuk menghidupkan kembali industri strategis PT DI,'' kata mahasiswa S3 UI jurusan Inteljen ini.

Arianti Dewi, juga akrab dengan bidang konsultan Alutsista (Alat Utama Sistem senjata Tentara Nasional Indonesia (TNI). Ini alat yang digunakan  untuk kepentingan pertahanan negara ditetapkan oleh Menteri Pertahanan berdasarkan masukan dari Panglima TNI.

Ia terjun ke dunia politik, mencalonkan diri menjadi DPR RI, karena rasa keterpanggilan. ''Kami merasa terpanggil untuk kembali ke tanah kelahiran untuk mengabdi, melayani masyarakat, mengembalikan semangat gotong royong dan musyawarah untuk mufakat,'' kata dia disela kampanye cagub-cawagub, Bibit Waluyo-Sudiyono di Klaten, Jum'at (10/5) lalu

Ariyanti Dewi , "Kami merasa terpanggil kembali ke tanah kelahiran untuk mengabdi"

Solo (Soloraya Online) – Ariyanti Dewi SH MH  begitulah namanya wanita kelahiran 27 September 1972 ini, tengah mendirikan Posko di Jalan Bayangkara, Solo. Rumah mewah berlantai dua milik keluarga pengusaha batik terkemuka di Kota Bengawan, Danar Hadi, dijadikan sentral kegiatan politik wanita cantik berpostur jangkung ini.

Sosok yang cukup dikenal dikota Solo ini merupakan  warga asli Solo yang sekarang tinggal di Jakarta ini ,  hampir setiap pekan bolak balik Jakarta-Solo PP, Setelah sekarang ini masuk daftar calon anggota DPR RI Dapil (Daerah Pemilihan) V Jateng dari Partai Golkar, yakni meliputi areal Kota Solo, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten, dan Kabupaten Sukoharjo.

Adapun untuk mensukseskan dirinya melaju ke Senayan Ariyanti mendirikan Posko pemenangan , Posko yang didirikan itu diberi label ‘Relawan Panen Pari’. Dan hampir di penjuru pusat kota di dapil V dipenuhi dengan baliho Ariyanti Dewi. Ini menandakan dia sudah benar benar siap untuk melaju sebagai legalisator Senayan.

Latar belakang Ariyanti Dewi  didunia poltik memang sudah matang . Seabrek kegiatan  dipanggung politik, bukan asing lagi bagi alumnus pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI). Selama ini, ia menjadi staf ahli DPR RI, dan pengurus DPP Partai Golkar Koordinator Bidang (Korbid) Infrastruktur dan Transportasi.

Kesibukan lain, Arianti Dewi, berprofesi menjadi Konsultan Legal Industry Strategis IADS, Managing Partner IADS Lawfirm, Konsultan Hukum Tatanegara, dan Legal Advisor PT Dirgantara Indonesia (DI). ”Saya juga ingin menjembatani PT DI, DPR, Kementerianj Keuangan, Kementerian BUMN, untuk menghidupkan kembali industri strategis PT DI,” kata mahasiswa S3 UI jurusan Inteljen ini.

Arianti Dewi, juga akrab dengan bidang konsultan Alutsista (Alat Utama Sistem senjata Tentara Nasional Indonesia (TNI). Ini alat yang digunakan  untuk kepentingan pertahanan negara ditetapkan oleh Menteri Pertahanan berdasarkan masukan dari Panglima TNI.

Ia terjun ke dunia politik, mencalonkan diri menjadi DPR RI, karena rasa keterpanggilan. ”Kami merasa terpanggil  kembali ke tanah kelahiran untuk mengabdi, melayani masyarakat, mengembalikan semangat gotong royong dan musyawarah untuk mufakat,” kata dia. *(Aditya Wicaksono )

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama